PETANI SAE

PETANI SAE

PETANI SAE

Platrform Agrowisata Terpadu dan Media Edukasi Pertanian Digital

Platrform Agrowisata Terpadu dan Media Edukasi Pertanian Digital

Platrform Agrowisata Terpadu dan Media Edukasi Pertanian Digital

PROFILE

PROFILE

Anindira Sabila Keyza Ruqqayya

Anindira Sabila Keyza Ruqqayya

Anindira Sabila Keyza Ruqqayya

2210401017

Silvi Afni Indrian

Silvi Afni Indrian

Silvi Afni Indrian

2210401001

Khuriyatul Lailiyah

Khuriyatul Lailiyah

Khuriyatul Lailiyah

2210401003

Brahmadha Alif Fayza Ramadhani

Brahmadha Alif Fayza Ramadhani

Brahmadha Alif Fayza Ramadhani

2220401044

AGROWISATA

AGROWISATA

Sejarah Taman Kyai Langgeng

Sejarah Taman Kyai Langgeng

Sejarah Taman Kyai Langgeng

Taman Kyai Langgeng

Dengan bekerja sama dengan pemerintah kota Magelang, pengelola obyek wisata memberikan penghargaan terhadap perjuangan Kyai Langgeng dengan membangun dan menjaga makam tersebut. Hingga saat ini, makam Kyai Langgeng yang berada di pusat taman wisata ini masih sering dikunjungi oleh peziarah dari berbagai kota. Taman Kyai Langgeng, dengan luas 27,36 ha, adalah salah satu objek wisata alam di Kota Magelang. Berbagai koleksi pohon langka dan setengah langka di dalamnya menjadikannya daya tarik tersendiri. Panorama Gunung Sumbing adalah bagian penting dari nilai eksotis alam. Tempat wisata ini berada di provinsi Jawa Tengah dan telah beroperasi selama bertahun-tahun. Taman Kyai Langgeng bukan hanya tempat wisata alam; itu juga memiliki wahana permainan, petualangan, pelajaran, wisata religius, dan air. Ada juga area parkir, mushola, toilet, warung makan (food court), toko souvenir, dan akses WiFi. Di Taman Kyai Langgeng juga ada berbagai kegiatan seperti keluar, pertemuan keluarga, perkawinan, dan camping.
Tempat rekreasi dan wisata Magelang yang diberi nama Kyai Langgeng memiliki hubungan dengan perjuangan selama penjajahan kolonial Belanda. Kyai Langgeng adalah salah satu penasehat dan ulama Pangeran Diponegoro saat melawan penjajah Belanda di wilayah kerajaan Mataram, yang merupakan sebagian dari Jawa Tengah. Kyai Langgeng mengabdikan seluruh hidupnya kepada Pangeran Diponegoro untuk mengusir penjajah Belanda hingga ke Magelang, di mana dia menetap hingga akhir hayatnya sekitar tahun 1829. Makam Kyai Langgeng terletak di lokasi yang sebelumnya dikenal sebagai Taman Bunga, tetapi akhirnya berganti nama menjadi Taman Kyai Langgeng sebagai objek wisata.

Sejarah Taman Kyai Langgeng

Sejarah Taman Kyai Langgeng

Sejarah Taman Kyai Langgeng

Gunung Tidar

Sejak tahun 2021, Gunung Tidar di Magelang, Jawa Tengah, telah menjadi wisata alam kebun raya. Wisata Alam Kebun Raya Gunung Tidar (KRGT) Magelang telah mendapat popularitas selama bertahun-tahun, meskipun tidak terlalu baru. karena di lokasi Wisata Alam Kebun Raya Gunung Tidar Magelang ini terdapat petilasan Syekh Subakir, ulama terkenal dari Walisongo pada masanya. Karena Kebun Raya Gunung Tidar Magelang tidak hanya menawarkan wisata alam, tetapi juga wisata budaya dan agama. Menurut situs resmi KRGT Magelang, Gunung Tidar awalnya dianggap sebagai hutan kota karena berfungsi sebagai kawasan resapan air untuk kota dan hutan kota. Dari sumber yang sama, Gunung Tidar pada zaman Belanda adalah wilayah tanpa pepohonan. Kompeni Belanda sering menggunakan bagian lembah yang datar dan lapang untuk latihan militer, berkuda, dan bahkan menjadi landasan pesawat tempur. Pada masa kemerdekaan, Gunung Tidar menjadi salah satu tempat orang Magelang berkumpul untuk merayakan hari kemerdekaan. Pada Januari 2021, wilayah Gunung Tidar secara resmi diubah menjadi Kebun Raya Gunung Tidar. 701.674 kaki persegi adalah luasnya.
Di puncak Gunung Tidar terdapat lapangan luas. Tugu dengan huruf Sa (dibaca seperti kata Solok) dalam tulisan Jawa pada tiga sisinya berada di tengah lapangan. Simbol "Sa" berarti "Sapa Salah Seleh", yang berarti "siapa yang salah ketahuan salahnya." Sebagian orang menganggap Tugu sebagai Pakunya Tanah Jawa, yang menjaga ketenangan dan keamanan di Jawa. Selain itu, ada juga cerita tentang Syekh Subakir yang berani mengalahkan Kiai Semar, jin kuat yang memerintah Gunung Tidar, yang pada saat itu terdiri dari hutan yang luas yang disebut sebagai istana lelembut. Nama Kiai Semar berbeda dengan nama karakter pewayangan lainnya. Syekh Subakir berasal dari Turki dan pergi ke Pulau Jawa untuk menyebarkan Islam. Sebelum melarikan diri, Kiai Semar dan pengikutnya bersumpah bahwa mereka tidak akan kembali ke Gunung Tidar sampai orang-orang di daerah itu bersedia mengikuti Syekh Subakir.
Hingga saat ini, beberapa orang masih percaya bahwa petilasan Syekh Subakir, Kiai Semar, dan Kyai Sepanjang (yang juga memiliki senjata Syekh Subakir) ada di daerah Gunung Tidar. Hingga hari ini, orang-orang dari berbagai tempat di Indonesia masih mengunjungi petilasan tersebut. Mereka datang secara mandiri dengan mobil pribadi mereka sendiri atau dalam rombongan dengan menyewa bus atau metode transportasi umum lainnya. Orang-orang yang ingin mengunjungi Gunung Tidar menjadi lebih mudah dengan adanya fasilitas yang memadai, seperti tempat parkir dan jalan permanen menuju puncak. Gunung Tidar sekarang menjadi salah satu tempat wisata religius paling populer di Indonesia.
Di puncak Gunung Tidar terdapat lapangan luas. Tugu dengan huruf Sa (dibaca seperti kata Solok) dalam tulisan Jawa pada tiga sisinya berada di tengah lapangan. Simbol "Sa" berarti "Sapa Salah Seleh", yang berarti "siapa yang salah ketahuan salahnya." Sebagian orang menganggap Tugu sebagai Pakunya Tanah Jawa, yang menjaga ketenangan dan keamanan di Jawa. Selain itu, ada juga cerita tentang Syekh Subakir yang berani mengalahkan Kiai Semar, jin kuat yang memerintah Gunung Tidar, yang pada saat itu terdiri dari hutan yang luas yang disebut sebagai istana lelembut. Nama Kiai Semar berbeda dengan nama karakter pewayangan lainnya. Syekh Subakir berasal dari Turki dan pergi ke Pulau Jawa untuk menyebarkan Islam. Sebelum melarikan diri, Kiai Semar dan pengikutnya bersumpah bahwa mereka tidak akan kembali ke Gunung Tidar sampai orang-orang di daerah itu bersedia mengikuti Syekh Subakir.
Sejak tahun 2021, Gunung Tidar di Magelang, Jawa Tengah, telah menjadi wisata alam kebun raya. Wisata Alam Kebun Raya Gunung Tidar (KRGT) Magelang telah mendapat popularitas selama bertahun-tahun, meskipun tidak terlalu baru. karena di lokasi Wisata Alam Kebun Raya Gunung Tidar Magelang ini terdapat petilasan Syekh Subakir, ulama terkenal dari Walisongo pada masanya. Karena Kebun Raya Gunung Tidar Magelang tidak hanya menawarkan wisata alam, tetapi juga wisata budaya dan agama. Menurut situs resmi KRGT Magelang, Gunung Tidar awalnya dianggap sebagai hutan kota karena berfungsi sebagai kawasan resapan air untuk kota dan hutan kota. Dari sumber yang sama, Gunung Tidar pada zaman Belanda adalah wilayah tanpa pepohonan. Kompeni Belanda sering menggunakan bagian lembah yang datar dan lapang untuk latihan militer, berkuda, dan bahkan menjadi landasan pesawat tempur. Pada masa kemerdekaan, Gunung Tidar menjadi salah satu tempat orang Magelang berkumpul untuk merayakan hari kemerdekaan. Pada Januari 2021, wilayah Gunung Tidar secara resmi diubah menjadi Kebun Raya Gunung Tidar. 701.674 kaki persegi adalah luasnya.
Hingga saat ini, beberapa orang masih percaya bahwa petilasan Syekh Subakir, Kiai Semar, dan Kyai Sepanjang (yang juga memiliki senjata Syekh Subakir) ada di daerah Gunung Tidar. Hingga hari ini, orang-orang dari berbagai tempat di Indonesia masih mengunjungi petilasan tersebut. Mereka datang secara mandiri dengan mobil pribadi mereka sendiri atau dalam rombongan dengan menyewa bus atau metode transportasi umum lainnya. Orang-orang yang ingin mengunjungi Gunung Tidar menjadi lebih mudah dengan adanya fasilitas yang memadai, seperti tempat parkir dan jalan permanen menuju puncak. Gunung Tidar sekarang menjadi salah satu tempat wisata religius paling populer di Indonesia.

Sejarah Taman Kyai Langgeng

Sejarah Taman Kyai Langgeng

Sejarah Taman Kyai Langgeng

Lahan seluas 3.950 meter persegi digunakan sebagai Kebun Bibit Senopati. Pengunjung dapat belajar bagaimana menanam tanaman hias di tempat ini. Bahkan ada dua bangunan rumah hijau yang dimaksudkan untuk ruang budidaya atau produksi tanaman hias. Kebun Bibit Senopati menawarkan peluang untuk mempelajari cara menanam tanaman hias. Selain itu, kebun ini berfungsi sebagai taman dengan penataan yang memadai dan pengetahuan tentang berbagai jenis tanaman hias. Dia mengatakan bahwa keanekaragaman tanaman akan ditingkatkan dengan keberadaan kebun bibit di masa depan. Untuk itu, timnya selalu mengganti tanaman yang ada untuk menjaga dinamika tetap berjalan.Tempat wisata gratis di Kota Magelang, Kebun Bibit Senopati, sudah dibuka. Kebun-kebun yang sama dengan taman indah di Jalan Senopati selalu penuh dengan pengunjung.
Kebun ini tampaknya memiliki nilai edukasi selain keindahan. Itu tidak benar karena tanaman hias ditanam hampir di mana-mana. Kebun ini, yang terletak di lahan seluas 3.000 meter persegi, memiliki 51 jenis tanaman. Mulai dari tanaman pertanian hingga tanaman hias. Cakar macan, ketapang kencana, dan begonia adalah beberapa tanaman langka yang dikumpulkan. Secara gratis, pengunjung dapat menikmati keindahan kebun. Mereka memperhatikan kebutuhan pengunjung meskipun gratis. Untuk memanjakan pengunjung, beberapa fasilitas baru ditambahkan. seperti tempat duduk, tempat pertemuan, musala, toilet, dan dekorasi lainnya. Kebun Bibit Senopati memiliki struktur bertingkat berbentuk bulat yang ikonik. Pemandangan kebun bibit di tempat terbuka dapat dilihat dari ketinggian dari lantai dua kawasan taman.

Taman Kyai Langgeng

KONSERVASI

KONSERVASI

Taman Kyai Langgeng

Kebun Bibit Senopati

Gunung Tidar

Monumen

Tanaman

BERITA

BERITA

Rute Perjalanan Menuju Taman Kyai Langgeng Magelang dan Harga Tiketnya

Rute Perjalanan Menuju Taman Kyai Langgeng Magelang dan ...

Rute Perjalanan Menuju Taman Kyai Langgeng Magelang dan Harga ...

bobo.grid.id

Gunung Tidar Magelang, Wisata Religi yang Terkenal hingga ...

Gunung Tidar Magelang, Wisata Religi yang Terkenal hingga ...

Gunung Tidar Magelang, Wisata Religi yang Terkenal hingga ...

apahabar.com

Yang Baru di Magelang, Kebun Bibit Senopati Nan Instagramable

Yang Baru di Magelang, Kebun Bibit Senopati Nan Instagramable

Yang Baru di Magelang, Kebun Bibit Senopati Nan Instagramable

travel.detik.com

Sayang jika Dilewatkan! Ciptakan Keseruan Liburan Kalian ke ...

Sayang jika Dilewatkan! Ciptakan Keseruan Liburan Kalian ke ...

Sayang jika Dilewatkan! Ciptakan Keseruan Liburan Kalian ke ...

www.moeslimchoice.com

Gunung Tidar, Berada di Tengah Kota hingga Dianggap Paku ...

Gunung Tidar, Berada di Tengah Kota hingga Dianggap Paku ...

Gunung Tidar, Berada di Tengah Kota hingga Dianggap Paku ...

ponorogo.inews.id

Berkunjung ke Kebun Bibit Senopati, Tempat Wisata Gratis di ...

Berkunjung ke Kebun Bibit Senopati, Tempat Wisata ...

Berkunjung ke Kebun Bibit Senopati, Tempat Wisata Gratis di ...

superapps.kompas.com

KONTAK

KONTAK

KRITIK & SARAN

KRITIK & SARAN